Taufiq Alif Kurniawan

Latest Post

Sky

sky-in-winter

“Every night I look up at the freckled sky and fall in love with the universe all over again. I will be counting the stars for the rest of my life.” ~ Anonymous

Entah sejak kapan saya suka lihat bintang, juga langit malam.  Mungkin SMP kali ya, ketika waktu itu sering-seringnya saya ikut kemah pramuka.  Karena sering dipercaya untuk jaga malam, saya sering gelar tikar aja di samping api unggun beratapkan langit malam.  Kalau kebetulan langit lagi cerah, seisi langit akan berhiaskan bintang malam.  Apalagi saat kemah di tengah hutan atau di kaki gunung, malam jadi sepenggal waktu yang saya tunggu.  Suasana dingin malam seketika menghilang saat gemerlap cahaya bintang memenuhi seisi langit.  Itu salah satu frasa waktu favorit dimana saya bisa menikmati kesendirian saya, kadang bisa berjam-jam sampai kantuk menerjang.

Dan sampai sekarang, ketika saya terpaksa sering pulang menelusuri jalanan pulang ke rumah tengah malam.   Qodarullah, saya tinggal di kota kecil yang di kelilingi banyak pegunungan disini, sehingga suasana langit malam sungguh sangat mempesona.  Apalagi saat mendekati puncak musim dingin  di awal Januari seperti sekarang.  Musim dingin adalah musim terbaik mengamati langit. Selain panjang malam yang lebih lama, udara di musim dingin sangat jernih, apalagi setelah salju lebat mengguyur.  Saat musim dingin, matahari akan bergerak di langit lebih rendah sehingga menyebabkan matahari lebih cepat terbenam dan malam pun akan berlangsung lebih lama.  Dan musim dingin jugalah adalah waktu terbaik untuk melihat bulan, kenapa?  Karena saat musim dingin, belahan bumi utara menjauhi matahari dan di saat yang sama, bagian tersebut akan condong kearah bulan purnama. Maka dari itu bulan purnama akan terlihat lebih besar, lebih terang dan lebih lama berada di langit.  Alhamdulillah, beranda apato yang sekarang lebih luas dari sebelumnya, sangat cukup untuk puas-puasin lihat langit malam, hanya perlu jaket atau selimut tebal untuk mengusir dinginnya angin utara.

Dan langit malamku
Tak akan pernah lagi
Menyembunyikan merah antares
Yang tak letih aku cari
Di malam-malam yang tanpamu..

Atap Bintang

Kitakyushu, 6 Januari 2017

*photo courtesy of paper4pc.com

A Moslem, Husband, Researcher - RFIC Engineer, Ph.D Candidate at Waseda University - Japan, Master from Taiwan Tech - Taipei.
Faculty member in Department of Electrical Engineering - Universitas Indonesia, Indonesian.